Rabu, 08 April 2015

MODEL SEKUENSIAL LINIER


Pengertian Model Sekuensial Linier
          Model sekuensial linier sering juga disebut dengan “siklus kehidupan klasik” atau “model air terjun”. Model ini pertama kali muncul pada tahun 1970 yang diperkenalkan oleh Winston W. Royce. Model ini adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan/sekuensial dalam membangun software yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan. Setelah setiap proses dilakukan, proses tersebut ditutup dan pengembangan dilanjutkan pada proses berikutnya.
 
Gambar 1. Model Sekuensial Linier

Aktivitas-aktivitas Model Sekuensial Linier
          Rekayasa dan pemodelan sistem/informasi.
          Perangkat lunak merupakan bagian dari suatu sistem, maka langkah pertama dimulai dengan membangun syarat semua elemen sistem dan mengalokasikan ke perangkat lunak dengan memperhatikan hubungannya dengan manusia, perangkat keras dan database.
  • Analisis Kebutuhan  Perangkat Lunak.
Proses menganalisis dan penumpulan kebutuhan sistem yang sesuai dengan domain informasi tingkah laku, unjuk kerja dan antar muka (interface) yang diperlukan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut didokumentasikan dan dilihat lagi dengan pelanggan.
  • Desain.
Desain perangkat lunak sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda, struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Proses desain menerjemahkan syarat/kebutuhan ke dalam sebuah representasi perangkat lunak yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemunculan kode. Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi
 perangkat lunak.
  • Generasi Kode.
Desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa dibaca. Langkah pembuatan kode melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan kode dapat diselesaikan secara mekanis.
  • Pengujian
Sekali kode dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional –yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.
  • Pemeliharaan
Perangkat lunak akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pelanggan (perkecualian yang mungkin akan perangkat lunak yang dilekatkan). Perubahan akan terjadi karena kesalahan-kesalahan ditentukan, karena perangkat lunak harus disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan-perubahan di dalam lingkungan eksternalnya (contohnya perubahan yang dibutuhkan sebagai akibat dari perangkat peripheral atau sistem operasi yang baru), atau karena pelanggan membutuhkan perkebangan fungsional atau unjuk kerja. Pemeliharaan perangkat lunak mengaplikasikan lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi.
Kelebihan Model Sekuensial Linier.
1. Software yang dikembangkan dengan metode ini biasanya menghasilkan kualitas yang baik.
2. Document pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselasaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya.
3. Merupakan model pengembangan paling handal dan paling lama digunakan.
4. Cocok untuk system software berskala kecil.
5. Pengerjaan project system akan terjadwal dengan baik dan mudah dikontrol.
Kekurangan Linear Sekuensial model
1. Waktu pengerjaan lebih lama 
2. Membutuhkan banyak sdm,  
3. Biaya mahal, karena waktu pengerjaan yang lama